Kempek, 19 November 2025 — MA KHAS Kempek kembali menegaskan posisinya sebagai lembaga pendidikan yang mengedepankan tata kelola modern, akuntabel, dan berorientasi pada kualitas. Melalui pemanfaatan aplikasi digital SIMAK KHAS, seluruh proses pemantauan kehadiran siswa kini berjalan lebih cepat, presisi, dan terintegrasi, sehingga mampu memberikan gambaran komprehensif terkait perkembangan kedisiplinan dan keaktifan peserta didik. Dengan jumlah 35 kelas aktif, manajemen kesiswaan MA KHAS menjalankan proses rekapitulasi absensi secara berkala dengan dukungan data digital yang valid dan real time. Setiap wali kelas menjadi pengolah data awal, namun keseluruhan proses—mulai dari analisis, pembacaan pola, klasifikasi risiko, hingga tindak lanjut pemanggilan—dilaksanakan secara penuh oleh bidang Kesiswaan MA KHAS sebagai pusat koordinasi pengelolaan siswa. Sistem Rekap Absensi Berjenjang Berbasis SIMAK KHASPemanfaatan SIMAK KHAS memungkinkan madrasah memiliki sistem evaluasi yang lebih sistematis dan berbasis bukti. Tahapan yang diterapkan meliputi:<ol><li>Rekap Absen 1 – Panggilan 0 : Tahap pemetaan awal untuk melihat pola kehadiran siswa di awal tahun. SIMAK KHAS menyediakan laporan otomatis yang menjadi baseline bagi tim Kesiswaan.</li><li>Rekap Absen 2 – Panggilan 1 : Siswa yang mulai menunjukkan penurunan kehadiran diberikan teguran awal. Data digital memudahkan verifikasi dan komunikasi cepat antara wali kelas dan kesiswaan.</li><li>Rekap Absen 3 – Panggilan 2 : Pada fase ini diberikan punishment edukatif secara terukur. Sistem digital memastikan keputusan didasarkan pada data aktual, bukan asumsi.</li><li>Rekap Absen 4 – Panggilan 3 : Pemanggilan wali murid dilakukan sebagai langkah korektif tertinggi. Dengan dukungan data lengkap dari SIMAK KHAS, orang tua dapat melihat riwayat kehadiran dan rekomendasi tindak lanjut dari pihak madrasah.</li></ol> Pelaksanaan Panggilan ke-3: Rabu, 19 November 2025Pada hari Rabu, 19 November 2025, Kesiswaan MA KHAS resmi melaksanakan Panggilan ke-3, yakni tahap pemanggilan wali murid sesuai hasil Rekap Absen 4 pada sistem SIMAK KHAS. Langkah ini merupakan bentuk keseriusan madrasah dalam mencegah terjadinya penurunan motivasi dan keaktifan belajar siswa.Proses pemanggilan dilakukan secara profesional, mengacu pada data kehadiran digital yang menunjukkan siswa dengan tingkat ketidakhadiran signifikan. Kehadiran wali murid memungkinkan terjadinya dialog terbuka untuk mengidentifikasi akar permasalahan, memetakan kebutuhan siswa, serta menyepakati langkah tindak lanjut yang realistis dan terarah. Pendekatan ini membuktikan bahwa MA KHAS tidak hanya mengawasi, tetapi juga membangun sinergi dengan keluarga sebagai mitra utama pendidikan.&nbsp;MA KHAS: Madrasah Modern dengan Manajemen Kesiswaan BerkualitasImplementasi absensi berbasis aplikasi SIMAK KHAS melambangkan kesungguhan MA KHAS dalam mengadopsi teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan. Sistem ini tidak hanya mempercepat proses rekap, tetapi juga meningkatkan akurasi, transparansi, dan efektivitas pengambilan keputusan. Dengan total 35 wali kelas yang terlibat dalam pengawasan harian, dan bidang Kesiswaan sebagai koordinator utama, MA KHAS berhasil membangun ekosistem tata kelola yang responsif, profesional, dan berorientasi pada data. Program Rekap Absensi dan Alur Panggilan ini menempatkan MA KHAS sebagai madrasah yang tidak hanya unggul dalam capaian akademik, tetapi juga mengutamakan kedisiplinan, karakter, dan pembentukan integritas siswa. MA KHAS terus berkomitmen mencetak generasi yang aktif, bertanggung jawab, dan siap menjadi bagian dari masyarakat yang berdaya saing tinggi melalui sistem pendampingan siswa yang modern, terukur, dan humanis.

MA KHAS Kempek – Penguatan Disiplin Akademik Berbasis Digital Melalui Sistem Absensi SIMAK KHAS

MA KHAS kempek didirikan pada tanggal 30 september 2003 dan diresmikan oleh wakil gubernur jawa barat, H Nukman Hakim. MA KHAS kempek telah mendapat kontrak prestasi selama dua kali dan diantara prestasinya lulusan ma khas kempek banyak diterima di perguruan tinggi ternama seperti UI, UGM, ITB, UNES, UIN sunan kalijaga, UIN syarif hidayatullah Jakarta, dan universitas-universitas ternama lainnya. MA KHAS kempek juga beberapa kali menjuarai kejuaraan siswa baik setingkat nasional maupun daerah. Diantara tujuan Pendidikan MA KHAS kempek yang paling ditekankan yaitu menghasilkan lulusan yang memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt serta berakhlakul karimah (tata krama yang baik). Pada awal berdirinya MA KHAS kempek itu tidaklah mudah, melalui proses yang Panjang, hingga menjadi seperti sekarang ini. Faktor yang menyebabkannya mungkin karna sumber dayanya yang kurang pada saat itu, dan alhamdulillahnya sekarang MA KHAS kempek sudah menjadi Madrasah Aliyah yang maju dengan Pendidikannya, bangunan serta teknologinya. Yang mana namanya sekarang yaitu MA KHAS KEMPEK A SMART DIGITAL AND ADIWIYATA SCHOOL. Yang dulunya pendaftaran hanya bisa dilakukan secara offline dan sekarang alhamdulillah nya sekarang berkat teknologi yang canggih pendaftaran juga bisa dilakukan secara online melalui aplikasi simak khas karna aplikasi ini memudahkan wali murid melakukan pendaftaran, pembayaran dan tidak hanya itu di aplikasi ini juga wali murid bisa memantau anaknya melalui absensi yang dilakukan secara online, juga melihat prestasi dan pelanggaran anaknya, tujuan nya untuk memudahkan wali murid untuk mengawasi anaknya, karna siwa/I&nbsp;MA KHAS kempek berasal dari berbagai daerah, kabupaten, propinsi yang berbeda-beda, ada yang berasal dari Jakarta, Tegal, Bekasi, dll, serta ada juga yang berasal dari luar pulau jawa seperti Palembang, Riau, Lampung dan Kalimantan. “Angka 22 itu adalah angka keramat” sebut KH. Ahmad Zaeni Dahlan. Beliau merupakan kepala sekolah MA KHAS kempek yang masih setia mengabdi untuk kemajuan MA KHAS kempek. Sebenarnya beliau ini baru pulang dari syiriah , disana beliau menjenguk putranya yaitu GUS IZZAT. Tetapi beliau masih menyempatkan untuk hadir diacara milad MA KHAS ke 22 ini. Disyiriah “kata KH. Ahmad Zaeni Dahlan ternyata baru selesai atau baru reda dari perang saudara, jadi disana listriknya sulit, sebab dampak dari perperangan tersebut. Di negri syiriah beliau menginap di tempat penginapan tamu. Beliau mengatakan bahwa pesantren di syiriah dengan pesantern di Indonesia itu sama saja, Tetapi bedanya disyiriah itu tasawwuf nya kuat dan cara berbicara santri disana sangat di jaga. Di syiriah beiau mengikuti pengajian seperti santri syiriah pada umumnya, tema pada hari itu sedang membahas tentang MALAS. Beliau mengatakan bahwasannya malas itu merupakan penyakit santri, di sisi lain juga beliau menjelaskan bahwa malas itu bukan sifatnya orang mu’min atau santri, melainkan sifatnya orang munafiq sebagaimana telah disindir didalam alqur’an. Di antara cara menghindari sifat malas yaitu memilih teman atau teladan yang bukan pemalas yang memiliki semangat yang tinggi seperti nabi Muhammad saw. adapaun doa menghindari sifat malas yaitu:اللهم إني أعوذ بك من العجز والكسلDi syiriah juga KH. Ahmad Zaeni Dahlan berziarah ke makam imam Nawawi dan imam-imam lainnya, beliau menjelaskan bahwa imam Nawawi itu belajar dalam 1 hari 14 kali, dan diantara kitab kitab karangan imam Nawawi yaitu:&nbsp;الأربعين النووية، الأذكار، رياض الصالحين&nbsp;Penulis :M. Arya Bima (Kelas: XI-06)

Peringatan Milad MA KHAS Kempek ke 22 : Integrasi Teknologi Informasi Dan Tradisi Keilmuan Pesantren yang Membumi

Cirebon, 10 November 2025 — Madrasah Aliyah KHAS (MA KHAS) Kempek, Cirebon, menjadi tuan rumah pelaksanaan Pengukuhan Pengurus Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa Pesantren Seluruh Indonesia (BEMSI) periode 2025–2027. Kegiatan berskala nasional ini berlangsung selama dua hari, 9–10 November 2025, di lingkungan Pondok Pesantren KHAS Kempek, dan diikuti oleh delegasi mahasiswa pesantren dari berbagai provinsi di Indonesia. Dengan mengangkat tema “Revitalisasi Peran Intelektual Santri dalam Arus Transformasi Digital: Mewujudkan Inovasi Gerakan Berbasis Nilai Kepesantrenan,” kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi nasional bagi mahasiswa-santri untuk memperkuat peran pesantren dalam menjawab tantangan global. Pengukuhan ini juga menandai dimulainya masa kepemimpinan baru BEMSI sebagai wadah koordinasi dan kolaborasi antar kampus berbasis pesantren di seluruh Indonesia. Sebagai tuan rumah, MA KHAS Kempek berperan dalam menyiapkan sarana, fasilitas, dan dukungan teknis bagi terselenggaranya seluruh rangkaian kegiatan nasional ini. Kegiatan meliputi forum konsolidasi, musyawarah program kerja, serta pengukuhan simbolik pengurus nasional. Seluruh rangkaian berjalan dengan tertib, interaktif, dan produktif dalam suasana khas pesantren yang menekankan nilai keilmuan, kebersamaan, dan tanggung jawab sosial. Pemilihan MA KHAS Kempek sebagai lokasi penyelenggaraan mencerminkan kepercayaan nasional terhadap kapasitas pesantren ini sebagai pusat kaderisasi intelektual santri yang progresif. Selama ini, MA KHAS dikenal konsisten dalam mengintegrasikan tradisi keislaman klasik dengan semangat inovasi pendidikan modern. Keterlibatan madrasah dalam forum nasional semacam ini menunjukkan peran aktif lembaga pendidikan pesantren dalam membangun ekosistem akademik yang adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kegiatan pengukuhan ditutup dengan penetapan resmi kepengurusan nasional BEMSI periode 2025–2027 serta komitmen bersama untuk memperkuat jejaring mahasiswa pesantren di seluruh Indonesia. Melalui momentum ini, MA KHAS Kempek kembali menegaskan perannya sebagai tuan rumah yang bukan hanya memfasilitasi kegiatan, tetapi juga turut mengukuhkan posisi pesantren sebagai pusat peradaban ilmu dan moral di tengah perubahan zaman.

MA KHAS Kempek Jadi Tuan Rumah Pengukuhan Pengurus Nasional BEM Pesantren Seluruh Indonesia 2025–2027

Untuk kesekian kalinya, kami ucapkan alhamdulillah atas capaian 84 siswa-siswi MA Khas Kempek Kab. Cirebon yang telah diterima di perbagai Perguruan Tinggi di Indonesia melalui program yang ditawarkan oleh pemerintah. Mereka adalah bagian dari pemuda yang akan bergelut dengan ilmu untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan di masa yang akan datang. Sejarah mencatat perubahan penting dalam suatu bangsa dipelopori dan dilakukan oleh generasi muda. Kita bisa melihat perjalanan Indonesia ; sumpah pemuda, kemerdekaan negara, reformasi orde-lama dan orde-baru ada karena gerakan dari kaum muda. Mereka yang cerdas adalah mereka yang mampu mendayagunakan masa mudanya untuk mengekspresikan pemikirannya.Kita mengingat tauladan Nabi Ibrahim AS dalam AlQur'an surat Al-Anbiya : 60 yang artinya ; قَالُوْا سَمِعْنَا فَتًى يَّذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهٗٓ اِبْرٰهِيْمُۗ&nbsp;۝٦٠Mereka (para penyembah berhala yang lain) berkata, “Kami mendengar seorang pemuda yang mencela mereka (berhala-berhala). Dia dipanggil dengan nama Ibrahim.” Dalam banyak tafsir, Nabi Ibrahim ketika itu baru berumur 16 tahun. Ia sudah menunjukkan sosok yang logis dan kritis. Karenanya, dengan semangat idealismenya, ia menghancurkan berhala kaumnya, kecuali satu berhala yang paling besar. Yang satu ini yang akan menjadi hujjah saat ditanya nanti. Dan jawaban Ibrahim telah mengembalikan kaumnya kepada pemikiran yang rasional. Meski memiliki pemikiran logis, kritis dan pelopor, namun Ibrahim memiliki karakter yang lembut. Ini digambarkan oleh Al-Qur'an meskipun ia tidak berhasil meyakinkan ayahnya untuk bertauhid, namun ia tetap memperlihatkan rasa hormat, sayang, dan kelembutan pada sang ayah. Dulu founding father, Ir. Soekarno pernah memberikan ucapan yang fenomenal "Beri aku sepuluh pemuda, maka akan aku guncangkan dunia". Pada awal tahun 50an di Pesantren Kempek, ada tiga kiai jagoan dengan spesialisasi ilmu yang berbeda.&nbsp;Beliau adalah KH. Umar Sholeh, maestro AlQur'an, KH. Aqiel Siroj suhu bidang nahwu dan KH. Nashir Abu Bakar mahir dalam tafsir. Ini bukan berarti fan ilmu yang lain tidak dikuasainya. Apabila ditelusuri, beliau-beliau alim sudah sejak masa mudanya (Allahu Yarham). Bahkan Syaikhina Buya Said dan Bapa Muh konon sudah naik panggung untuk berdakwah sejak usia 20an, sebelum akhirnya meneruskan pendidikannya di Timur Tengah. Saat masa emaslah seseorang bisa semaksimal mungkin untuk menginjeksikan sesuatu hal yang paling substantif dalam diri manusia yaitu ilmu pengetahuan. Tak ketinggalan dalam dunia teknologi informasi, kita pasti mengenal Bill Gates, pemilik microsoft atau Steve Jobs, pendiri Apple. Tak lupa bos perusahaan raksasa Meta, Mark Zuckerberg juga masuk kategori ini. Mereka semua mengubah cara pandang dan hidup masyarakat modern di saat usia mereka beranjak 20 tahunan. Selamat kepada para santri yang terjaring dalam program ini. Bagi yang belum diterima, lanjut kuliah sambil ngaji kitab kuning di STIKES dan STIES Khas Kempek. Karena berkah dan manfaat harus terus diperjuangkan. Surat Sayyidina Abu Bakar kepada putranya Sayyid Zubair. (Ihya Ulumuddin h.15) : وقال الزبير بن ابى بكر، كتب الي ابى بالعراقعليك بالعلم فانك ان افتقرت كان لك مالا، وان استغنيت كان لك جمالا."Hiduplah Nak demi ilmu pengetahuan. Seandainya kamu kelak menjadi orang yang tidak beruntung, maka ilmu mu akan menjadi hartamu. Dan pabila kamu suatu saat menjadi kaya, maka pengetahuanmu akan menjadi penghiasnya." Yuk pada mondok... Penulis :Nur Kholik Tawan

Dari Ibrahim hingga Generasi Digital: Refleksi Intelektual tentang Pemuda, Ilmu, dan Peradaban

Kempek, 2 November 2025 — Setelah sukses melaksanakan gladi bersih Tes Kemampuan Akademik (TKA) pada tanggal 27–28 Oktober 2025, MA KHAS Kempek kini bersiap menyelenggarakan pelaksanaan utama TKA yang akan berlangsung pada 3–4 November 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen madrasah dalam meningkatkan mutu akademik dan menyiapkan peserta didik menghadapi jenjang pendidikan berikutnya. Sebanyak 331 siswa kelas XII tercatat sebagai peserta dalam pelaksanaan TKA tahun ini. Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum, Ali Usman, S.E., menyampaikan bahwa seluruh persiapan telah dilakukan secara matang, termasuk melalui kegiatan gladi bersih yang menjadi sarana evaluasi sebelum pelaksanaan utama. “Persiapan sudah kita siapkan jauh-jauh hari, dan kegiatan gladi bersih kemarin menjadi bahan evaluasi penting dalam penyempurnaan pelaksanaan TKA utama,” ujarnya. Dari hasil gladi bersih, pihak madrasah melakukan sejumlah penyempurnaan teknis, terutama terkait kesiapan perangkat dan pengaturan waktu pelaksanaan agar kegiatan berjalan lebih efektif dan lancar. “Yang pertama, kendala perangkat harus lebih dimatangkan, dan waktu pengerjaan juga perlu diperhatikan agar pelaksanaan TKA berjalan optimal,” tambah Ali Usman. Tes Kemampuan Akademik (TKA) sendiri merupakan kegiatan pengukuran capaian akademik peserta didik pada sejumlah mata pelajaran tertentu sebagaimana diatur dalam Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025. Berbeda dengan ujian nasional di masa lalu, TKA bersifat tidak wajib dan tidak menentukan kelulusan siswa, melainkan bertujuan menyediakan informasi capaian akademik yang terstandar dan menjadi dasar bagi satuan pendidikan untuk memetakan mutu belajar siswa. Lebih dari sekadar ujian, TKA di MA KHAS Kempek dimaknai sebagai bagian dari proses pembelajaran berkelanjutan. “TKA ini adalah salah satu cara untuk mengukur kemampuan akademik siswa, sekaligus menjadi evaluasi bagi mereka agar terus meningkatkan kualitas belajar,” jelas Ali Usman. Melalui pelaksanaan TKA, MA KHAS Kempek menegaskan komitmennya sebagai madrasah yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Dengan semangat sebagai Smart Digital School, madrasah ini terus mengintegrasikan teknologi dalam proses evaluasi akademik, guna melahirkan generasi yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing tinggi.

MA KHAS Kempek

Video Terbaru

Berita & Publikasi